UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS) RISET SDM
PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN PEMBERIAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA
GURU DI SMK PAWYATAN DAHA 1 KEDIRI
OLEH :
KRISTIN AGUSTININGTYAS
14101348
Dr. IKE KUSDYA RACHMAWATI, S.E.,M.M.
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI ASIA MALANG
MANAJEMEN
2017
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Sumber
daya manusia merupakan tokoh sentral dalam organisasi maupun perusahaan.
Semakin tinggi kemampuan karyawan, semakin tinggi pula kinerja organisasi.
Sebaliknya semakin rendah kemampuan karyawan, maka semakin rendah pula kinerja
organisasi. Agar aktifitas manajemen berjalan dengan baik, organisasi harus
memiliki karyawan yang berkompeten atau berkemampuan tinggi untuk mengelola
organisasi seoptimal mungkin sehingga kinerja karyawan meningkat.
Salah
satu tujuan pendidikan adalah untuk menciptakan manusia yang berkualitas.
Kualitas manusia yang dibutuhkan oleh bangsa Indonesia pada masa yang akan
datang adalah yang mampu menghadapi persaingan yang semakin ketat dengan bangsa
lain di dunia. Kualitas manusia Indonesia tersebut dihasilkan melalui
penyelenggaraan pendidikan yang bermutu (Pramudyo,
2010:1) Perlu upaya untuk memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia pada
umumnya dan guru di SMK Pawyatan Daha 1 Kediri pada khususnya. Diperlukan
perbaikan yang menyeluruh terhadap unsur-unsur yang saling terkait di dalamnya.
Salah satu unsur yang mempunyai peranan sangat penting dalam meningkatkan
kualitas pendidikan tersebut adalah tenaga pendidik, dalam hal ini adalah guru (Pramudyo, 2010:1).
Guru
merupakan salah satu komponen esensial dalam suatu sistem pendidikan di SMK
Pawyatan Daha 1 Kediri. Peran, tugas, dan tanggungjawab guru sangat bermakna
dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yaitu mencerdaskan kehidupan
bangsa, meningkatkan kualitas manusia Indonesia, meliputi kualitas keahlian dan
ketrampilan, akhlak mulia, dan penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni, serta mewujudkan masyarakat Indonesia yang maju, adil, makmur, dan
beradab (Pramudyo, 2010:2).
Kinerja
merupakan hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas–tugas
yang dibebankan kepadanya. Kinerja guru meliputi kualitas dan kuantitas output
serta keandalan dalam bekerja. guru dapat bekerja dengan baik apabila memliki
kinerja yang tinggi sehingga dapat menghasilkan kerja yang baik pula (Nasrudin, 2010:237). Melihat posisi
guru yang penting dalam pendidikan bangsa tentu saja kinerja guru menjadi salah
satu tolak ukur dalam menentukan baik tidaknya guru dalam melaksanakan
tugasnya, Apabila guru mempunyai kinerja yang baik maka guru akan melakukan
tugas dan perannya dengan baik.
Tujuan yang mulia pada saat ini tampaknya
sulit tercapai apabila organisasi yang karyawannya tidak bersemangat dalam
menjalankan tugas yang dibebankan kepadanya. Setiap organisasi bukan saja
mengharapkan karywan yang mampu, cakap, dan trampil, tetapi tidak kalah penting
karyawan mau bekerja giat dan berkeinginan untuk mencapai hasil yang maksimal.
Kemampuan dan kecakapan tidak ada artinya bagi organisasi jika mereka tidak mau
bekerja giat. Tujuan pegelolaan sistem kompensasi didalam organisasi adalah
untuk menarik dan mempertahankan sumber daya manusia karena organisasi
memerlukannya untuk mencapai sasaran-sasarannya.
Agar organisasi dapat berkembang luas dengan
segala kegiatan – kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan yang diinginkan
dengan menggunakan sumber daya manusia yang telah tersedia, tetapi untuk
mencapai tujuan tersebut, tidak cukup hanya dengan jalan memperoleh karyawan
yang dianggap paling kompeten, akan tetapi tidak kalah pentingnya dengan secara
terus menerus pimpinan memberikan motivasi dan Kompensasi kepada karyawan agar
lebih bersemangat dalam menjalankan tugas-tugasnya di organisasi.
Motivasi kerja mempunyai peranan yang penting
dalam hal penumbuhan gairah, merasa senang dan semangat untuk bekerja secara
optimal. Karyawan yang memiliki motivasi kerja yang kuat akan mempunyai banyak
energi untuk melakukan kegiatan. Seorang karyawan yang memiliki intelegensia
cukup tinggi bisa gagal karena kekurangan motivasi. Hasil kerja akan optimal
kalau ada motivasi yang tepat. Rendahnya motivasi kerja pada karyawan merupakan
gejala yang kurang menguntungkan karena rendahnya motivasi kerja pada mereka
menunjukkan adanya sikap acuh tak acuh terhadap kehidupan sosial, termasuk
terhadap masa depan bangsanya. Keberhasilan ekonomi suatu bangsa sangat
ditentukan oleh tinggi rendahnya motif berprestasi warganya, dengan kata lain
pembangunan suatu bangsa akan sukses bila motif berprestasi warganya tinggi.
Berdasarkan
uraian latar belakang di atas, maka peneliti mengambil judul “PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN PEMBERIAN
KOMPENSASI TERHADAP KINERJA GURU DI SMK PAWYATAN DAHA 1 KEDIRI”.
B.
RUMUSAN
MASALAH
a. Apakah
Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja Guru di SMK Pawyatan Daha 1 Kediri
b. Apakah
Pengaruh Pemberiaan Kompensasi terhadap Kinerja Guru di SMK Pawyatan Daha 1
Kediri
c. Apakah
Pengaruh Motivasi Kerja dan Pemberian Kompensasi terhadap Kinerja Guru di SMK
Pawyatan Daha 1 Kediri
C.
BATASAN
MASALAH
Berdasarkan
identifikasi masalah tersebut diatas, terdapat beberapa faktor yang
mempengaruhi kinerja. Dalam penelitian ini dibatasi pada Motivasi Kerja dan
Pemberian Kompensasi karena faktor-faktor tersebut terkait pengaruhnya terhadap
Kinerja Karyawan. Adapun karyawan dimaksud adalah seluruh tenaga pengajar (Guru)
yang bekerja di SMK Pawyatan Daha 1 Kediri.
D.
TUJUAN
PENELITIAN
Berdasarkan
perumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini antara lain sebagai
berikut:
a. Untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja Tenaga
Pengajar SMK Pawyatan Daha 1 Kediri.
b. Untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh Pemberian Kompensasi terhadap Kinerja Tenaga
Pengajar SMK Pawyatan Data 1 Kediri.
c. Untuk
mengetahui Pengaruh motivasi kerja dan kompensasi terhdap kinerja Tenaga Pengajar
SMK Pawyatan Daha 1 Kediri.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA DAN HIPOTESIS
A.
KAJIAN
TEORI
Grand theory yang digunakan untuk penelitian ini adalah
Manajemen, Middle theory-nya
Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) dan Applied
theory-nya adalah Motivasi Kerja, Kompensasi
dan Kinerja.
a.
Grand Theory
Menurut Malayu S.P Hasibuan (2003:1) dalam buku
Manajemen Sumber Daya Manusia “
Manajemen berasal dari kata “to manage” yang berarti mengatur
(mengelola). Manajemen termasuk kelompok
ilmu sosial dan proses, karena didalam manajemen terdapat adanya
kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan, misalkan kegiatan perencanan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengawasan. Kegiatan itu sama lainnya tidak dapat dipisahkan
atau dengan kata lain sering terkait, sehingga akan membentuk suatu kesatuan
yang tidak dipisahkan. Oleh karena itu manajemen disebut sebagai sistem.
Sedangkan
menurut Rivai (2009:2) pengertian
manajemen adalah “Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pendayagunaan
sumber daya lainnya secara efisien, efektif dan produktif merupakan hal yang
paling penting untuk mencapai suatu tujuan”.
b.
Middle Theory
Middle Theory adalah perusahaan pembatasan yang lebih fokus dan
mendetail atas satu Grand theory. Middle
Theory yang digunakan dalam penelitian ini adalah Sumber Daya Manusia.
Menurut Ike Kusdyah Rachmawati (2008:3) “Manajemen
Sumber Daya Manusia” merupakan konsep luas tentang filosofi, kebijakan,
prosedur dan praktik yang digunakan untuk mengelola individu atau manusia
melaui organisasi”.
c. Applied Theory
1. Motivasi Kerja
Menurut Malayu S.P
Hasibuan (2005:143) dalam buku Manajemen
Sumber Daya Manusia menyatakan bahwa “ motivasi kerja adalah pemberian daya
penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mereka mau bekerja
sama, bekerja efektif, dan terintegrasi dengan segala daya uapanya untuk
mencapai kepuasan.
Motivasi adalah kesediaan melakukan usaha tingkat tinggi guna
mencapai sasaran organisasi yang dikondisikan oleh kemampuan usaha tersebut
memuaskan kebutuhan sejumlah individu (Robbins,2005:303)
2. Kompensasi
Handoko
(2003:114) mengungkapkan Kompensasi sangat penting bagi karyawan sebagai individu karena
besarnya kompensasi mencerminkan ukuran karya mereka diantara para karyawan itu
sendiri, keluarga dan masyarakat.. Kompensasi acapkali juga disebut penghargaan
dan dapat didefinisikan sebagai setiap bentuk penghargaan yang diberikan kepada
karyawan sebagai balas jasa atas kontribusi yang mereka berikan kepada
organisasi (Muthiara.S, 2002:116).
Menurut Simmaora (2004:446) kompensasi semua balas jasa yang diterima
seorang karyawan dari perusahaannya akibar dari jasa atau tenaga yang telah
diberikannya kepada perusahaan tersebut. Kompensasi
dihitung berdasarkan evaluasi pekerjaan, perhitungan
kompensasi berdasarkan evaluasi pekerjaan tersebut dimaksudkan
untuk mendapatkan pemberian kompensasi yang mendekati
kelayakan (worth) dan keadilan
(equity).
3.
Kinerja
Guru
Menurut Supardi (2014:54)
menyatakan bahwa kemampuan seorang guru dalam melaksanaan tugas
pembelajaran dan bertanggung jawab atas peserta didik di bawah bimbingannya
dengan meningkatkan prestasi belajar peserta didik.
Kinerja (performance)
mengacu kepada kadar pencapaian tugas-tugas yang membentuk sebuah pekerjaan
karyawan. Kinerja merefleksikan seberapa baik karyawan memenuhi persyaratan
sebuah pekerjaan (Simamora, 2003).
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa kinerja karyawan adalah
tingkatan sejauh mana hasil karyawan dalam pencapaian tugas yang diberikan oleh
perusahaan. Untuk mengetahui kinerja karyawan, maka perlu diadakan penilaian
terhadap kinerja tersebut, dari penilaian dapat diketahui apakah kinerja yang
dihasilkan karyawan memenuhi standar atau tidak. Dengan penilaian kinerja maka
organisasi dapat memperbaiki kinerja karyawan, lebih memotivasi karyawan agar
mau mengembangkan diri serta sebagai dasar perencanaan dan pengambilan
keputusan dalam organisasi.
B.
TINJAUAN
PUSTAKA
1.
Landasan
Penelitian Terdahulu
Landasan penelitian terdahulu ini merupakan salah satu acuan
penulis dalam melakukan penelitian
sehingga penulis dapat memperkaya teori yang digunakan dalam mengkaji
penelitian yang dilakukan. Dalam penelitian terdahulu ini, penulis tidak
menemukan judul yang sama dengan judul penelitian penulis. Maka dari tinjauan
pustaka penulis mengangakat beberapa penelitian sebagai referensi dalam
memperkaya bahan kajian pada penelitian penulis. Adapun landasan penelitian
terdahulu dan landasan teori yang digunakan oleh peneliti sebagai dasar pedoman
dan rujukan adalah sebagai berikut:
Penelitian
dilakukan oleh Fajar Kurniadi Universitas Widyatama Bandung (2012) dengan Judul
Penelitian “Pengaruh Kompensasi dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan di
Apotek Berkah”. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pemberian kompensasi
yang diterima karyawan, mengetahui tingkat motivasi kerja karyawan dan kinerja
karyawan pada Apotek Berkah. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian
ini adalah metode penelitian deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui
studi lapangan da kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanggapan
responden mengenai pemberian kompensasi yang diberikan Apotek Berkah dinilai
baik, karena nilai rata-rata keseluruhan pernyataan sebesar 4,07 berada pada
interval 3,40 – 4,19. Walau demikian masih terdapat beberapa faktor yang perlu
diperhatikan . tanggapan responden mengenai motivasi adalah sebesar 4,06
artinya motivasi karyawan Apotek Berkah dinilai tinggi, karena nilai rata-rata
keseluruhan pernyataan adalah sebesar 4,06 berada pada interval 3,40 – 4,19.
Walau demikian masih terdapat beberapa faktor yang perlu diperhatikan karena
memiliki nilai dibawah rata-rata. Tanggapan responden mengenai kinerja dinilai
baik, yang memiliki nilai sebesar 4.03, karena nilai rata-rata berada pada
interval 3,40-4,19.
Pengaruh
Kompensasi dan Motivasi terhadap Kinerja karyawan di Apotek Berkah, Berdasarkan
hasil koefisien korelasi berganda(R) adalah sebesar 0,863. Hal ini menunjukan
keeratan hubungan sangat kuat, Kinerja pada Apotek Berkah dipengaruhi oleh
kompensasi dan Motivasi penjualan sebesar 74,5%, sedangkan sisanya dapat
disebabkan oleh pengaruh faktor-faktor lain sepereti pendidikan dan latihan.
Hasil uji hipotesis secara simultan menunjukkan F hitung lebih besar dari F
tabel sehingga menunjukkan pengaruh yang signifikan, dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa variabel kompensasi dan motivasi berpengaruh secara
signifikan terhadap kinerja karyawan.
C.
KERANGKA
BERFIKIR
Kerangka berfikir merupakan model konseptual
tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai variabel-variabel yang akan
diamati oleh peneliti. Kerangka berfikir yang baik akan menjelaskan secara
teoritis pertautan antar variabel yang akan diteliti. Pertautan antar variabel
tersebut, selanjutnya dirumuskan kedalam bentuk paradigma penelitian. Oleh karena
itu pada setiap penyusunan paradigma penelitian harus didasarkan pada kerangka
berfikir.
D.
HIPOTESA
H1 : Diduga terdapat pengaruh yang signifikan secara
parsial dari variabel Kompensasi dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru SMK
Pawyatan Daha 1 Kediri.
H2 : Diduga
terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan dari variabel Kompensasi dan
Motivasi kerja Terhadap Kinerja SMK Pawyatan Daha 1 Kediri.
H3 : Diduga variabel yang berpengaruh paling
dominan terhadap Kinerja Guru SMK Pawyatan Daha 1 Kediri adalah variabel
Motivasi Kerja.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. LOKASI
PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di SMK Pawyatan Daha 1 Kediri yang beralamat di Jl.
Slamet Riyadi No. 66 Kediri.
B.
JENIS
PENELITIAN
Jenis Penelitian yang dilakukan adalah
penelitian kuantitalif, dimana menurut Sugiyono
(2012:7) penelitian kuantitatif adalah metode tradisional, karena metode
ini sudah cukup lama digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai model
penelitian. Metode ini disebut sebagai metode postivisik karena berlandaskan
pada filsafat postivisme. Metode ini sebagai metode ilmiah/empiris, obyektif,
terukur, rasional, dan sistematis. Meetode ini disebut metode kuantitatif karena
data yang diperoleh berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik.
Jenis penelitian yang dilakukan ini
dalah penelitian kausal atau sebab akibat yang berguna untuk menganalisis
hubungan-hubungan antar variabel satu dengan variabel lainnya. Berdasarkan
uraian tersebut, maka desain riset kausal mengarah pada terjadinya hubungan
sebab akibat antar variabel-variabel bebas (X) yaitu Motivasi Kerja (X1) dan Kompensasi
(X2) terhadap variabel-variabel terikat (Y) yaitu Kinerja Guru studi kasus pada
SMK Pawyatan
Daha 1 Kediri.
C.
POPULASI
DAN SAMPEL
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya (Sugiyono, 2005). Dari
pengertian tersebut, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah
guru yang aktif
mengajar
di SMK Pawyatan Daha 1
Kediri.
2. Sampel
Sampel
adalah bagian dari populasi yang mewakili populasi yang akan dimbil (Notooatmojo, 2005). Sampel dalam
penelitian ini adalah semua guru yang bekerja / mengajar di SMK Pawyatan Daha 1
Kediri. Teknik
pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Total Sampling.
Total Sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana jumlah
sampel sama dengan populasi (Sugiyono, 2007). Alasan mengambil total sampling
karena jumlah populasi yang kurang dari 100 seluruh populasi dijadian sampel
penelitian semuanya. Karena jumlah populasi kurang dari 100 orang.
D.
TEKNIK
PENGUMPULAN DATA
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah:
1. Wawancara
Yaitu
teknik pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab baik secara langsung
maupun tidak langsung dengan responden. Data yang dikumpulkan adalah persepsi
atau penilaian terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kompetensi dan kinerja.
2. Kuesioner
Yaitu
teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.
3. Dokumentasi
Yaitu
teknik pengumpulan data dengan menyelidiki dokumen -dokumen tertulis berkaitan
dengan hal penelitian yang dilakukan, atas dokumen yang dimiliki oleh
responden.
E.
SKALA
PENGUKURAN
Skala yang dipakai dalam penelitian
ini adalah skala likert dengan menggunakan ukuran data interval, dimana
menurut Sugiyono (2011:132) skala likert digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.
Ketika menanggapi pertanyaan dalam skala likert, responden menentukan
tingkat persetujuan mereka terhadap suatu pernyataan dengan memilih salah satu
dari pilihan yang tersedia. Biasanya disediakan dalam lima pilihan skala denhan
format sebagai berikut :
Tabel 1
Pemeringkatan Skala Likert
NO
|
JAWABAN
|
NOTASI
|
NILAI LIKERT
|
1
|
Sangat Setuju
|
SS
|
5
|
2
|
Setuju
|
S
|
4
|
3
|
Kurang Setuju
|
KS
|
3
|
4
|
Tidak Setuju
|
TS
|
2
|
5
|
Sangat Tidak Setuju
|
STS
|
1
|
Sumber :
Sugiyono (2004:87)
F.
UJI
ASUMSI KLASIK
1.
Uji
Multikoleniaritas
Uji
multikoleniaritas berguna untuk mengetahui apakah pada model regresi yang
diajukan telah ditemukan korelasi kuat antar variabel bebas. Jika terjadi korelasi
kuat, terdapat masalah multikolinieritas yang harus diatasi. Mengukur
multikoleniaritas dapat diketahui dari besaran VIF (Variance Inflation Faktor). Jika nilai VIF suatu variabel lebih
kecil dari 0,10 atau lebih besar dari 10, maka terjadi multikoleniaritas.
Sedangkan nilai VIF yang berada pada kisaran 0,10 sampai 10 dapat dikatakan
antara variabel tidak terjadi multikoleniaritas.
2. Uji Heteroskedastisitas
Uji
heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model
regresi, terjadi ketidaksamaan varian dari residual suatu pengamatan ke
pengamatan lain. Jika varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain
tetap, disebut homoskedastisitas, sedangkan untuk varians yang berbeda disebut
heteroskedastisitas, cara menentukan heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan
Metode Grafik dengan bantuan SPSS.
3.
Uji
Autokorelasi
Uji
autokorelasi berguna untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi
terdapat hubungan yang kuat baik positive maupun negative antar data yang ada
pada variabel-variabel penelitian. Data penelitian dapat berupa time series atau cross section. Untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi
dilakukan dengan metode uji Durbin-Watson (DW).
G.
TEKNIK
ANALISA DATA
1.
Regresi
Linier Berganda
Teknik
analisis data yang digunakan adalah Analisis linier regresi berganda. Yaitu
suatu teknik yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel
independen terhadap variabel dependen, (Sugiono,2002:261).
Regresi linier berganda digunakan karena terdapat dua variabel yaitu variabel
bebas X dan variabel terikat Y, lalu akan dihitung atau dicari nilai Y yang
lain berdasarkan nilai X yang sudah ada.
DAFTAR PUSTAKA
Pramudyo, Anung. 2010. Analisis
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Dosen Negeri Dipekerjakan pada Kopertis
Wilayah V Yogyakarta. Vol.1 No.1.
Nasrudin, Endin. 2010. Psikologi Manajemen.
Bandung: CV Pustaka Setia.
Hasibuan,
Malayu S.P. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. PT Bumi Aksara. Jakarta.
Rivai, Veithzal. 2009. Manajemen Sumber
Daya Manusia Untuk Perusahaan Dari Teori ke Praktik. Jakarta: Raja Grafindo
Persada
Rahmawati, Ike Kusdyah. 2008. Manajemen
Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : CV Andi Offsite
Handoko, T. Hani, 2008. Manajemen
Personalia Sumber Daya Manusia. Edisi kedua. Yogyakarta. Penerbit: BPFE.
Panggabean,
Mutiara S, 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Ghalia
Indonesia.
Simamora,
Henry, 2004, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Ketiga, Cetakan
Pertama, Bagian Penerbitan STIE YKPN,
Yogyakarta.
Sutrisno, Edy, 2009, Manajemen Sumber Daya
Manusia, Edisi
Supardi.
2014. Kinerja Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Kurniadi, Fajar.2009. Pengaruh
Kompensasi dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan di Apotek Berkah. Jurnal
Tesis Universitas Widyatama Bandung.
Sugiyono.
2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Notoatmodjo,
S. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
The Casino - Mapyro
BalasHapusThe 영천 출장마사지 Casino 서귀포 출장마사지 in Las 제주도 출장샵 Vegas, NV, United States. Find map. The Casino 포항 출장마사지 is open 24 hours. Hotel is located in 3121 S Las Vegas Blvd, Las Vegas, NV 대전광역 출장마사지 89109. Rating: 4.7 · 1,505 reviews · Price range: $$$